Polres Tangsel Batal Didemo Mahasiswa, Aktivis Perempuan dan Anak Angkat Bicara

ZonaBogorNews.id | JAKARTA – Salah satu dewan pendiri Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia yang juga aktivis perempuan dan anak Tri Wulansari angkat bicara dan menyayangkan aksi Koalisi Mahasiswa Pemuda (KOMPI) Jakarta batal melakukan aksi demo terkait maraknya peredaran obat-obatan keras daftar G di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Selatan Polda Metro Jaya, yang seharusnya digelar pada hari Kamis, (7/8/2025).

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, peredaran obat-obatan keras daftar G di Tangerang Selatan diduga jadi ladang basah bagi pihak-pihak tertentu, peredaran obat-obatan terlarang daftar G merupakan narkoba jenis baru yang memiliki nilai jual fantastis. Kebanyakan lanjut dia, para penikmat dan pengkonsumsi obat-obatan keras itu dari pelajar, anak muda dan usia dewasa. Tentunya pemberantasan itu menjadi tanggungjawab masyarakat, Pemerintah, Polri dan lembaga-lembaga terkait.

“Obat-obatan keras daftar G seperti tramadol, eksimer dan sejenisnya sangat berpotensi merusak jaringan syaraf dan bukan hanya itu, “diduga aksi-aksi tawuran pelajar dan premanisme yang terjadi disebabkan oleh mereka yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut sehingga merusak generasi bangsa. “Ucapnya.

Melalui siaran persnya di Jakarta, Wulan mendesak Kapolda Metro Jaya untuk bersih-bersih terhadap hal-hal yang dapat merugikan masyarakat luas, terutama dengan adanya peredaran narkoba dan obat-obatan keras daftar G tanpa resep.

“Kami berharap Kapolda Metro Jaya yang baru ini, semua jajaran kepolisian diwilayah hukumnya dapat membantu dalam upaya pemberantasan obat-obatan keras daftar G yang diperjual belikan bebas. Mengingat modus penjualannya terselubung di konter Hp atau konter pulsa, toko kosmetik, toko plastik dan kelontong. “Jelasnya.

Sebelumnya, dikabarkan peredaran obat keras daftar G di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Selatan telah menjadi perhatian publik. Gelombang gerakan masyarakat pun tak terbendung lagi guna mendesak kepolisian, Pemerintah dan lembaga-lembaga kontrol lainnya ikut andil dalam pemberantasan.

Berbagai element masyarakat, orangtua terkhusus emak-emak lebih dominan menolak adanya peredaran obat-obat keras daftar G sebagai penjagaan putra putrinya dari bahaya tramadol, eksimer dan sejenisnya. Wulan juga mendukung penuh tegaknya supremasi hukum terkhusus diwilayah hukum Polda Metro Jaya.

“Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang sosok perwira Polri yang tegas dan berwibawa, beliau selalu berkomitmen dalam menjaga kondusifitas wilayah dan selalu menjunjung tinggi keadilan bermasyarakat dengan penegakan hukum, “Ujar Wulan.

Untuk itu, sebagai aktivis perempuan, dia mendesak Kapolres Metro Tangerang Selatan menutup permanen segala jenis peredaran obat keras daftar G dan menindak jajarannya apabila terlibat melakukan pembackupan usaha obat-obatan keras daftar G.

“Ketegasan Kapolres Tangsel dan Kapolda Metro Jaya dinanti publik untuk lakukan bersih-bersih baik peredaran obat-obatan keras daftar G maupun dari jajarannya yang melakukan pembackupan usaha tersebut. “Tegas dia.

Lanjutnya, patut diduga kuat jaringan para pengedar tersebut merasa “kuat” karena diduga adanya pemback up dari oknum anggota kepolisian, oknum anggota TNI, oknum Pemerintah dan lainnya sehingga sangat memungkinkan jaringan peredaran obat-obatan keras daftar G ini sulit diberantas.

Ketika di konfirmasi ke Sat Narkoba Polres Tangsel hasil pertemuan Kompi Jakarta terkait maraknya peredaran narkoba dan obat-obatan daftar G sampai berita ini diterbitkan belum ada tanggapan.

Wulan juga mengatakan bahwa Ia memiliki data dari beberapa sumber kuat yang menyebutkan bahwa nama dari Bandar obat-obatan daftar G yang disebut-sebut bernama Muklis dan dibantu oleh seorang koordinator bernama Raja.

“Apabila ternyata peredaran obat-obatan tersebut masih marak dan pihak-pihak terkait seperti APH serta Pemerintahannya tidak mengambil tindakan tegas atas ulah para perusak generasi bangsa ini, maka kami tidak akan segan untuk melakukan aksi turun demo yang akan melibatkan seluruh anggota FWJI dan juga kaum ibu – ibu. “Tegasnya.[Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *